Flash Disk (FD) menjadi media penyimpanan yang sangat efisien, karena bentuknya yang sederhana, mudah dibawa-bawa dengan kapasitas yang besar, dan yang paling utama, dapat men-suport banyak jenis peranti mulai dari PC, notebook, dll.

Flash Disk/Drive saat ini memiliki kapasitas data yang sangat besar, mulai dari 128MB-32GB, dan akan terus berkembang mengikuti zaman, dengan berbagai variasi harga sesuai dengan merk dan kualitas atau umur masa pakai FD tersebut.

Berikut sekadar tips pemakaian agar FD tidak rusak:
  • Jangan mencabut langsung FD yang sedang aktif/bekerja (sedang melakukan transfer data [Copy atau Moving file]), ciri-cirinya dapat dilihat dari lampu FD. Apabila berkelap-kelip terus-menerus, berarti FD sedang melakukan transfer data. Kalau langsung dicabut, ada kemungkinan semua data  akan hilang dan FD akan rusak permanen (tergantung dari kualitas FD ^^).
  • Utamakan FD dengan casing atau bentuk yang solid atau dengan kulit  dan penutup yang kuat, agar FD tidak mudah pecah jika terinjak atau jatuh.
  • Hindari memakai/membeli FD yang sudah di kompres ukurannya, yaitu FD yang kapasitas aslinya diperbesar dengan software (umumnya memiliki kapasitas yang besar dengan harga yang murah, kebanyakan merknya abal-abal atau made in China yang tidak terkenal ^^). Alasannya karena dapat memperpendek umur Flash Disk.
  • Untuk sistem operasi lama seperti Ms Windows 98, FD memerlukan driver bawaan dari FD untuk di-install agar dapat terdeteksi.

Banyak orang mengeluhkan FD mereka rusak, tidak terdeteksi lagi, file terhapus sendiri atau ada bad sector didalamnya. Ada juga yang mengatakan bahwa FD rusak karena tidak menonaktifkan FD melalui "Safe Remove Hardware" dengan baik dan benar.

Pernyataan mencabut FD harus menggunakan "Safe Remove Hardware" sebenarnya tidak 100% benar.
Saat Flash Disk pertama kali dipasang pada port USB, sistem operasi apapun itu, secara default mendeteksi FD dengan sistem "Optimize for quick removal' (dapat dilihat pada properties FD, pada tab policies, dapat diakses melalui daftar device manager,cari FD dan buka properties-nya).

"Optimize for quick removal' berarti menonaktifkan fasilitas write caching pada sistem operasi sehingga FD dapat dicabut tanpa menonaktifkan FD dengan fasilitas "safe remove".

Apabila metode policies yang dipilih adalah yang dibawahnya atau "Optimize for Performance", sistem operasi mendeteksi FD dengan write caching, sehingga user harus selalu menggunakan "Safe remove hardware" saat mencabut FD. Apa keuntungannya? Write caching berarti memaksimalkan kinerja FD dengan sistem operasi yang terus-menerus mendeteksi keberadaan FD dengan kata lain, sama saja dengan melakukan tranfer data secara terus menerus. Dengan write caching, keberadaan FD dideteksi sama dengan sebuah Hard Disk, sehingga lebih dikenal oleh sistem operasi, dan proses pengopyan dan pemindahaan data menjadi jauh lebih cepat.

Kerusakan pada FD umumnya terjadi akibat umurnya yang telah habis, atau memang kualitas FD tersebut tidak terjamin. Menonaktifkan FD  atau tidak sebelum dicabut sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerusakan selama aturan pada policies FD tidak di utak-atik.

Dengan mengaktifkan optimize performance memang dapat meningkatkan kecepatan transfer data, namun untuk keefisienan, lebih baik apabila FD dapat digunakan dengan penggunaan cepat, tidak merepotkan dan aman.


KEMBALI KE ATAS

Kunjungi artikel yang berhubungan:


Mengenai Saya

Foto Saya
Mizan
Mahasiswa rantau yang mendalami kajian Ilmu Jurnalistik, saat ini sedang sibuk dengan kuliah sambil berbagi info di Dumay (Dunia Maya) ^^v. Blog ini beroperasi secara profesional, berisi tentang info2 seputar komputer dan blogging. Semoga blog ini dapat memberi inspirasi dan info tambahan pada pedoman blogging pengunjung semua. ^^ trims..
Lihat profil lengkapku

Pos Terpopuler